Selamat datang ke blog Giving ministry

Giving Ministry (GM) : Sebuah pelayanan kerohanian yang bersifat INTERDENOMINASI yang berada dibawah naungan Yayasan Giving Indonesia (YGI).
Lahir di kota Medan-Indonesia, 31 Januari 2009.

VISI : Menjadi tempat persemaian bagi anak-anak Tuhan untuk menggali dan mengembangkan POTENSI baik secara PROFESIONAL dan APOSTOLIK agar berbuah dan siap memberkati kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dan Bangsa-bangsa.

Rabu, 21 Desember 2011

KESEMPURNAAN SEORANG PRIA (PRIA YANG SEJATI)

Menjadi laki-laki adalah masalah kelahiran, tetapi menjadi pria sejati adalah masalah pilihan. Kesempurnaan seorang pria dan keserupaan dengan Kristus adalah hal yang sama. Kepriaan tidak hanya sekedar dibicarakan tetapi dilakukan. Satu ton doa tidak akan pernah menghasilkan satu ons keinginan untuk hidup taat. Setelah anda mengucapkan semua doa anda, bila anda tidak taat anda sedang menyangkal doa-doa anda itu.

Yang menjadi penuntun untuk menjadi seorang pria sejati:

1. Menjadi pria yang maksimal (dapat memasuki tanah kanaan)
Tanah kanaan ini adalah tanah tempat perhentian, tanah berkat dan juga titik keberhasilan yang dijanjikan oleh Tuhan buat umat Israel. Begitu juga dengan kaum pria Tuhan juga menjanjikan suatu tanah kanaan dimana seorang pria akan mencapai potensi maksimalnya, kemampuan dan otoritas dimana Allah ingin kita berada di sana. Tanah kanaan selalu digunakan Allah sebagai simbol potensi maksimal umat manusia. Tanah kanaan adalah tempat Allah menggenapi janji-janji-Nya di dalam kehidupan kita, dan ini akan mempengaruhi Roh, Emosi, Tubuh, dan pekerjaan kita. Tanah kanaan menjadi tempat dimana kita bisa hidup dengan iman kepada Allah.

Tetapi dalam 1 Korintus 10:6-10, ada alasan dimana kaum pria tidak mencapai tanah kanaan ini dan menjadi berputar-putar serta akan berada di luar tanah kanaan artinya tidak sampai pada levelnya sebagai seorang pria yang seharusnya yaitu pria yang maksimal. Alasan itu adalah:
1. Berbuat jahat: Pemuasan pada diri sendiri dengan mengorbankan Allah dan orang lain
2. Menyembah Berhala: Menghargai sesuatu menjadi lebih layak dan kita lebih setia kepadanya daripada kepada Allah, contoh: kekuasaan, martabat, uang, usaha, popularitas, dsb
3. Berbuat Cabul: Diantara semua faktor penghalang ini adalah yang paling mencolok dan paling menghalangi seorang pria. Hampir setiap pria, di setiap area kehidupan di dalam membangun potensi mereka, menjadi sangat terbatas dan tidak maksimal di dalam kehidupan mereka akibat dosa seks yang mereka perbuat. Ini dapat melemahkan karakter dari seorang pria dan akan membuat kehidupan mereka berturun secara drastic. Allah berjanji bahwa orang yang bisa mengalahkan dosa percabulan akan duduk bersama Dia di takhta-Nya.
4. Mencobai Tuhan: Menuntut Allah untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Firman-nya
5. Bersungut-sungut: Pengakuan negatif pada Allah

2. Memperlakukan DOSA dengan penuh ketegasan
Sindrom pria saat ini adalah tidak suka membicarakan dosa, mereka lebih suka menyebut dosa dengan MASALAH atau hal yang berhubungan dengan psikologi saja. Alasan bahwa masalah lebih tepat daripada dosa, menurut anggapan mereka adalah bahwa mereka tidak harus melakukan tindakan apa-apa terhadap masalah. Bila anda hanya menghadapai masalah, Anda dapat memperoleh simpati atasnya, atau pengertian atasnya, atau lainnya yang semacam dengan itu.
Bila seorang menyebut dirinya Kristen, tetapi masih terus berbuat dosa dan merasa dirinya bebas dari hukuman, dan masih merasa menjadi anggota kerajaan Allah yang mempunyai hak istimewa, sesungguhnya ia sudah tidak punya lagi pendorong untuk menghadapai dan mengakui dosa-dosanya yang tersembunyi.
Kita harus membedakan antara hikmat Allah dengan manusia ketika bertemu dengan dosa, hikmat manusia selalu ingin menutupi dengan apa yang disebut “kasih dan pengertian” padahal hikmat Allah membuka dan mengajar kita untuk tidak berbuat dosa dan inilah yang dimaksudkan Allah dengan “kasih dan pengertian” yang sebenarnya.
3. Mengakui DOSA dan bertobat dari DOSA
Pengakuan atas dosa yang kita perbuat sangat bermanfaat untuk menyingkirkan dosa itu. Pengakuan dosa juga bisa mengantarkan kita untuk mendapatkan kebenaran. Bertobat dari dosa, dan dengan iman yang tertuju kepada Allah merupakan kunci damai sejahtera.
Dosa yang tidak diakui adalah dosa yang tidak dimaafkan.
Dosa hanya bisa hilang dari kehidupan manusia melalui mulut.
4. Saling Mengasihi/Mencintai sesama dan keluarga
Allah memerintahkan kita untuk saling mengasihi. Kenapa kasih dapat diperintahkan oleh Allah? Karena cinta itu berdasarkan hasrat atau gairah, tetapi cinta itu adalah kehendak atau keputusan manusia. Oleh karena itu cinta dapat diperintahkan dan karena itu pula Allah dapat memerintahkan cinta.
Di zaman modern ini cinta di salah artikan menjadi gairah atau nafsu; hal ini membuat cinta hanya berfungsi sebagai kelenjar hormonal, sebagai suatu reaksi terhadap wanita yang mengenakan gaun dengan belahan dada yang rendah atau yang mengenakan rok mini. Semua hasrat yang seperti itu bukanlah cinta, dan cinta tidak memiliki hasrat yang seperti itu. Awal dari perceraian adalah karena manusia tidak lagi saling mencintai padahal cinta adalah keputusan, jika seorang pria telah memutuskan untuk mencintai seorang wanita maka itu akan membuat dia menjadi langgeng dalam pernikahannya. Begitu juga dalam cinta pada keluarga.
5. Taat pada perintah Allah
Kedamaian itu sangat menenangkan. Hanya ketaatanlah yang bisa memberikan kedamaian. Ketidaktaatan menghancurkan kedamaian. Ketaatan pada perintah Allah akan memberikan kedamaian bagi kita. Ketidaktaatan menimbulkan kekacaubalauan, rasa takut, dan penderitaan. Semua itu memeusnahkan kedamaian.
Semakin sedikit Firman yang anda terima, semakin sedikit pula anda menjadi serupa dengan Kristus. Ini formula dasar, tetapi hal ini mampu membedakan pria dewasa dengan yang masih kanak-kanak. Kesempurnaan seorang pria dan keserupaan dengan Kristus adalah hal yang sama.
6. Diampuni & Mengampuni & memaafkan dosa seseorang
Pengampunan adalah suatu cara pembebasan. Jika kita diampuni dari dosa kita maka kita akan dibebaskan, dan jika kita mengampuni dosa orang lain maka kita akan membebaskan orang tersebut. Jadi cara satu-satunya jika kita yang berdosa maka kita harus meminta pengampunan dan jika orang lain yang berdosa maka kita harus melepaskan pengampunan.
Bila kaum pria tidak pernah menerima tanggung jawab atas dosa yang pernah ia perbuat dan memohon pengampunan, pria tersebut tidak akan pernah mengenal kepriaan sejati. Seorang pria harus berani mengakui atas kesalah yang diperbuatnya dan meminta pengampunan.
Dengan memaafkan dosa seseorang, kita sesungguhnya sedang membebaskan mereka, tetapi bila kita tidak memaafkan mereka, dosa yang sudah ia lakukan itu akan tetap mengikutinya. Inilah prinsip kerajaan Allah. Haruslah diampuni terlebih dahulu baru dibebaskan. Karena bila anda tidak memaafkan dosa yang diperbuat oleh seseorang terhadap anda, sesungguhnya anda sedang menanggung dosa tersebut; menahannya, akibatnya anda akan membuat kesalahan-kesalahan yang sama terhadap orang lain.
7. Membuat keputusan berdasarkan kebenaran
Kerajaan Allah didasarkan pada kebenaran, bukan pada perasaan manusia. Keputusan juga harus dibuat dengan cara yang sama. Setiap pria yang sukses adalah pria yang berhasil menentukan dan memutuskan sesuatu dengan cara yang tegas. Diktator membuat keputusan berdasarkan pilihan, atau kepuasan pribadi, tetapi pemimpin membuat keputusan berdasarkan apa yang terbaik bagi para pengikutnya. Kaum pria menerima tanggung jawab utama atas keputusan yang mereka perbuat dan hal ini berhubungan dengan cirri berikutnya tanggung jawab.
Seorang pria juga harus belajar untuk menjadi lembut dan tegas (bukan kasar tetapi tegas). Kasih saying, hawa nafsu, dan keinginan-semunya harus diuraikan dalam konteks kedisiplinan. Termasuk kasih haruslah didisiplin, atau kita mengasihi sesuatu yang kelak akan membunuh kita. Kedisiplinan membuuthkan ketegasan.
8. Menerima Tanggung Jawab
Kedewasaan datangnya melalui penerimaan tangung jawab terhadap semua aspek kehidupan. Tanggung jawab merupakan seni tertinggi yang ada dalam kehidupan ini. Setiap pria harus bertanggung jawab atas setiap tindakan yang sudah ia perbuat.
Ketika kaum pria ggal untuk mengakui dosa yang sudah mereka perbuat sendiri, ketika ia sedang melangkahkan kakinya masuk dalam masa lampau dan membiarkan masalah menelan anggota keluarganya, pada saat itulah pria tersebut menjadi seorang pengecut.
Seorang pria perlu memohon jawaban atas masalah kepada Allah. Lagipula seorang pria harus bertanggung jawab untuk menemukan jawaban terlebih dahulu. Kaum pria harus belajar untuk bisa melihat diri mereka sendiri dalam pandangan Allah sebelum mereka melihat keluarga mereka.
Itulah tantangan sebagai seorang pria: mengenal Allah, mengenal diri anda, mengenal keluarga anda, dan membuat tanggung jawab berhenti pada anda, bukan pada orang lain.
9. Menjadi imam dalam keluarga
Didalam keluarga pria haruslah menjadi seorang imam dan Allah sudah menentukan hal itu untuk diperankan oleh kaum pria. Tugas seorang imam bukan hanya untuk melayani Tuhan, melainkan jug orang yang dipercayakan ke dalam pemeliharaannya. Artinya seorang pria haruslah melayani seorang istri, anak-anak, adik dan saudaranya.
Pria harus bisa memimpin wanita dalam mempelajari Firman Tuhan dan juga dalam doa. Anda akan menjadi intim dengan seseorang yang kepadanya anda berdoa, seseorang yang anda doakan, dan seseorang yang dengannya anda berdoa.
Seorang pria tidak akan pernah berhenti dalam melayani. Itulah kehidupannya. Melayani di rumah adalah hal terutama bagi kaum pria dibandingkan dengan pelayanan ke luar. Pria bukanlah pemilik segalanya; ia hanyalah pelayan dalam keluarganya. Kesehatan, pernikahan, anak-anak, pekerjaan, bisnis, kasih dan diatas semuanya kaum pria hanyalah pelayan. Segala sesuatunya adalah milik Allah; Ia memberikan semuanya itu kepada kita. Yang perlu kita lakukan adalah merawatnya. Sebenarnya kaum pria sedang membuat kesalahan atau dosa dengan berpikir bahwa merekalah pemilik semuanya. Pemikiran yang demikian membuat mereka secara bebas bereaksi kepada Allah dan darisanalah awal permasalahan dimulai.
Pria yang gagal berdoa untuk istrinya tidak akan dapat mengembangkan keintiman di dalam roh yang kelak akan menghasilkan kesatuan yang benar.
10. Tidak merendahkan orang yang lebih lemah
Ketika kita bersungut-sungut, memfitnah dan merendahkan orang yang lebih lemah akan melemahkan kita dalam mencapai kesempurnaan dan menghalangi kita menjadi pria yang maksimal. Kita akan gagal, terhambat, bersusah payah, dan mengalami kekecewaan karena kita tidak memperlakukan orang yang lebih lemah dari kita sebagai teman pewaris kasih karunia Allah.
Pria tidak bisa membenarkan dirinya sendiri menurut pandangannya sendiri dengan cara melemparkan kesalahan pada orang lain.
11. Menjadi Pemimpin yang diubahkan
Perubahan selalu dating dari atas, bila hal itu tidak terjadi maka akan terjadi revolusi dari bawah. Jika kita ingin segalanya menjadi baik maka kita harus dapat mengubahkan pemimpin terlebih dahulu.
Keberanian dan keteguhan hati selalu menjadi syarat dalam kepemimpinan. Kata percayalah sesungguhnya berarti teguhkanlah hatimu. Kebenaran dan rasa hormat dan integritas dan kasih adalah keberanian yang dibutuhkan seorang pria.
Untuk berubah diperlukan keberaniaan.
Banyak kaum pria yang sanggup mengubah orang lain dan segala sesuatu yang ada disekitarnya, sedangkan diri mereka sendiri tidak diubahkan. Pria yang sebenarnya harus berani menghadapi kenyataan dan perubahan.
Allah adalah Allah yang memimpin keinginan hati kita. Allah tidak selalu mengabulkan keinginan hati yang kita miliki, tetapi memimpin keinginan-keinginan-Nya di dalam kita sehingga Ia bisa mememenuhi keinginan-keinginan itu. Dengan cara itu Allah bisa membawa kerajaan-Nya masuk ke dalam dunia melalui kita.

12. Memberikan waktu untuk keluarga
Waktu-waktu yang berkualitas adalah saat-saat ketika keluarga makan bersama-sama, berdoa bersama-sama dan saling berbagi sebagai seorang sahabat. Doa menghasilkan keintiman di antara pria dan wanita, demikian juga di dalam keluarga.
Warisan yang paling berharga dari seorang pria bagi keluarganya adalah ada dalam roh yang diberikan pada keluarganya. Pria yang aktif memimpin keluarganya ke dalam hubungan yang kuat dengan Allah akan memaksimalkan kedewasaan mereka sebagai seorang pria.
13. Diam, Lihat & Dengar
Kaum pria harus belajar untuk mendengar. Seseorang yang mau terlebih dahulu untuk mendengar sebelum berbicara akan berhasil. Mendengar sampai anda mendengar apa yang mereka butuhkan, dan kemudia tinggal memenuhi kebutuhan itu.
Anda bisa mendapatkan seseorang yang mau melakukan segala sesuatu yang anda inginkan untuk ia lakukan, asalkan anda mau mendengarkan orang itu cukup lama.
Gambaran yang jelas dan terperinci adalah bagian dari pelayanan pada kaum wanita.
14. Berkobar-kobar dan tidak menjadi Pudar
Apa yang anda lakukan menunjukkan siapa anda. Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Sesuatu yang memudar hanyalah merupakan cara kedagingan, dunia, bumi dan manusia tetapi bukan cara Allah.
Mengapa anda harus kehilangan bagian terbaik dalam hidup anda yaitu saat ini? Hari kemarin bukanlah hari-hari yang baik; hari ini adalah hari terbaik dalam hidup kita!

Tidak ada komentar:

Yang Paling Banyak Dibaca