Selamat datang ke blog Giving ministry

Giving Ministry (GM) : Sebuah pelayanan kerohanian yang bersifat INTERDENOMINASI yang berada dibawah naungan Yayasan Giving Indonesia (YGI).
Lahir di kota Medan-Indonesia, 31 Januari 2009.

VISI : Menjadi tempat persemaian bagi anak-anak Tuhan untuk menggali dan mengembangkan POTENSI baik secara PROFESIONAL dan APOSTOLIK agar berbuah dan siap memberkati kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dan Bangsa-bangsa.

Kamis, 29 Desember 2011

Kasih

Pada suatu hari ada seorang Ibu yang baru pulang dari pasar melihat ada 3 orang berjanggut di halaman rumahnya. Ketiga pria itu terlihat letih dan lapar. Ibu itu mengajak mereka masuk untuk makan, tapi mereka bertanya, “Apakah suamimu sudah pulang ?” “Belum” jawab Ibu itu.

“Kalau begitu kami tidak bisa masuk.” Ketika suaminya pulang, Ibu itu menceritakan tentang ketiga orang tersebut, dan suaminya menyuruhnya mengajak ketiga orang itu untuk masuk. Ketika ia menyuruh mereka masuk, salah seorang berjanggut itu berkata: “Yang itu bernama Kekayaan, yang itu Kesuksesan dan saya bernama Kasih. Kalian harus memilih salah satu dari kami untuk masuk ke dalam rumahmu, kami tidak bisa masuk bersama-sama.”

Ibu itu masuk ke dalam dan menceritakan apa yang dikatakan orang itu, suaminya berkata: “Suruh Kekayaan masuk saja, saya ingin rumah ini penuh dengan harta Kekayaan.” Tapi Ibu itu berkata: “lebih baik Kesuksesan, biar semua pekerjaan kita selalu penuh dengan Kesuksesan dan keberhasilan.”

Anak-anak mereka berkata: “Lebih baik Kasih saja, biar rumah ini selalu penuh dengan Cinta dan Kasih, tidak ada lagi pertengkaran antara papa dan mama” Akhirnya semua setuju untuk mengajak “Kasih” masuk, Ibu itu kembali ke depan dan berkata, “Yang bernama “Kasih” silahkan masuk.”

Ketika orang yang bernama Kasih berjalan masuk, kedua orang yang lain mengikutinya. Si Ibu heran dan berkata, “Kami hanya mengundang Kasih, kenapa kalian ikut juga?” Orang itu berkata, “Kalau Ibu memilih Kekayaan atau Kesuksesan, kami hanya bisa berjalan sendiri-sendiri. Tapi karena Ibu memilih KASIH, kami berdua akan selalu mengikutinya kemanapun dia berjalan. Sebenarnya kami berdua ini buta, hanya KASIH yg bisa melihat dan menuntun kami kemanapun dan kapanpun juga”.

Mari kita jalani hidup ini dengan Kasih dan selalu bersyukur kita masih berada di antara orang-orang yg mencintai
dan mengasihi kita.


Disadur dari BBM seorang sahabat
Ps. Samuel Pakpahan

1 komentar:

orang medan mengatakan...

Thx ya, sangat memberkati tulisan singkat ini.

Yang Paling Banyak Dibaca