Selamat datang ke blog Giving ministry

Giving Ministry (GM) : Sebuah pelayanan kerohanian yang bersifat INTERDENOMINASI yang berada dibawah naungan Yayasan Giving Indonesia (YGI).
Lahir di kota Medan-Indonesia, 31 Januari 2009.

VISI : Menjadi tempat persemaian bagi anak-anak Tuhan untuk menggali dan mengembangkan POTENSI baik secara PROFESIONAL dan APOSTOLIK agar berbuah dan siap memberkati kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dan Bangsa-bangsa.

Sabtu, 28 Januari 2012

GENERATION OF INVINCIBLE GLORY (GIVING) bagian-1

Generation of InVINcible Glory (GIVING)
(Generasi dengan Kemuliaan Yang Tak Terkalahkan)

Pada tulisan saya sebelumnya mengenai Giving Ministry, saya katakan bahwa Kemenangan selalu dimulai dengan Pengorbanan (SACRIFICE). Sejarah sudah membuktikan perkataan Tuhan Yesus: kalau mau menjadi yang terbesar haruslah belajar melayani, orang yang rendah hati akan ditinggikan, orang yang " mengambil tempat duduk di belakang" tidak akan mendapat malu. Bahkan dalam beberapa kali kesempatan setelah melakukan berbagai macam mukjizat kesembuhan, Yesus mengingatkan orang yang disembuhkan tersebut untuk tidak memberitahukan perihal kesembuhan itu. Yesus tidak terpikir sedikitpun untuk meraih "popularitas" dalam kesempatan itu. Bahkan ketika DIA hendak digadang-gadangi untuk menjadi raja pun, DIA tolak.

Nilai-nilai Pelayanan ini dilanjutkan oleh murid-muridNya yg menjadi Rasul di kemudian hari. Rasul Petrus, Paulus, Yohanes, dll juga mengajarkan untuk mendahulukan kepentingan orang banyak dan saling mendahului dalam memberi hormat.

Nah, menurut Anda...apa yang terjadi dengan tipikal generasi dimana kita hidup sekarang ini? Bukankah orang-orang berlomba untuk mencari popularitas, nama baik, kekayaan, dan kehebatan dalam berbagai level kehidupan? Kebetulan saya diperkenankan Tuhan untuk bertemu, bergaul, dan minimal berbincang-bincang dengan beberapa orang "terhormat" di negeri ini. Mungkin Anda juga tahu berapa banyak orang yang tergila-gila mengejar kursi untuk menjadi wakil rakyat di DPR, DPRD bahkan untuk posisi-posisi penting di eksekutif (pemerintahan).

Apa pula yang terjadi dengan tipikal Pelayanan di generasi saat ini? Tak sedikit yang agaknya mirip dengan apa yang yang saya tuliskan diatas. Sudah pemandangan yang umum bahwa gereja beraliran berbeda menjadi sulit bekerjasama, padahal tujuannya adalah sama. Perbedaan denominasi menjadi penghalang dalam merebut dan memenangkan jiwa, bukan metode lain dalam melakukan Amanat Agung.

Menyadari fakta tersebut diatas, GIVING terpanggil untuk menjadi Fasilitator yang kiranya mampu merekatkankan persaudaraan sesama Pengikut Kristus dengan cara menitikberatkan Aksi Nyata (Program) daripada hal-hal Dogmatis. GIVING menyadari fungsinya sebagai organ pelayanan yang terpanggil untuk fokus mewujudnyatakan pengajaran yang sesungguhnya sudah diterima masing-masing anggota di gereja masing-masing. Tentu saja GIVING juga melihat bahwa banyak umat yang masih belum mendapatkan asupan pengajaran yang Alkitabiah, sehingga Pengajaran juga menjadi bagian dari pelayanan GIVING, namun tetap membatasi hal-hal yang sifatnya tidak menyudutkan salah satu denominasi. Fokus utama adalah Aksi Nyata lewat Program-Program daripada Pengajaran Dogmatis.

Lebih lanjut mengenai apa dan bagaimana GIVING Ministry, berikut beberapa wawancara dan pertanyaan yang sering ditanyakan kepada saya 3 tahun belakangan ini :

  • Kemana arahnya Pelayanan ini?
Pelayanan ini akan menjadi fasilitator dan sahabat semua kalangan baik Gereja, Ministry, dan organisasi pelayanan lainnya. Giving akan menjadi Training Center Spiritual yang akan memperlengkapi anak-anak Tuhan untuk menjadi berkat di tempat kerja (Marketplace), di masyarakat, di rumah, dan ditempat manapun mereka Tuhan utus.

  • Caranya?
Mempersiapkan materi-materi yang membuat mereka merasa berharga dan percaya diri serta unggul dalam pergaulan komunitas yang sebut diatas. Beberapa Program yang menunjang hal tsb adalah
  1. Seminar Pengembangan Diri, 
  2. Workshop, 
  3. Kewirausahaan (Entrepeneurship), 
  4. Kelompok Usaha Bersama (KUB), 
  5. Kerjasama Bisnis, 
  6. Pelatihan Kecerdasan, 
  7. bahkan KKR.

  • Jadi, bukan melulu hal-hal kerohanian?
Kita bukan gereja, kita hormati panggilan gereja untuk memberi Pengajarannya. Kita mau bantu gereja lewat Program-Program yang membuat umat semakin mengerti arti pengajaran yang mereka dapatkan di gereja mereka masing-masing.

  • Bagaimana kalau di antara anggota ada yang butuh pengajaran atau paling tidak mempertanyakan hal Dogmatis?
Kita akan memberi pengajaran tsb, kita juga memiliki Program Pemuridan bahkan kita mengajak anggota mahasiswa untuk menerobos kampus-kampus agar mahasiswanya dimuridkan. Kalau menyangkut hal Dogmatis, yang sensitif seperti Baptisan maka kami akan serahkan untuk ditanyakan kepada gereja mereka masing-masing.
 ....bersambung bagian-2
By : Nelson M Panjaitan
Ketua Dewan Pembina YGI

Tidak ada komentar:

Yang Paling Banyak Dibaca