Selamat datang ke blog Giving ministry

Giving Ministry (GM) : Sebuah pelayanan kerohanian yang bersifat INTERDENOMINASI yang berada dibawah naungan Yayasan Giving Indonesia (YGI).
Lahir di kota Medan-Indonesia, 31 Januari 2009.

VISI : Menjadi tempat persemaian bagi anak-anak Tuhan untuk menggali dan mengembangkan POTENSI baik secara PROFESIONAL dan APOSTOLIK agar berbuah dan siap memberkati kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dan Bangsa-bangsa.

Rabu, 01 Februari 2012

BAPA

Roma 8:12-17
... kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” (Roma 8:15)

Bilquis Sheikh menuliskan kisah hidupnya dalam buku I Dared to Call Him Father. “Aku tiba-tiba menyadari bahwa Dia mendengarkanku. Sama se­perti bapaku di dunia mendengarkan­ku .... Tiba-tiba aku merasa ada orang lain yang hadir di situ. Dia ada di situ. Aku bisa merasakan hadirat-Nya … Aku merasa seperti gadis kecil yang duduk di pangkuan Bapanya,” demikian ia menu­lis. Kenyataan bahwa ia bisa memanggil Allah dengan sebutan Bapa membawa Bilquis merasakan kasih-Nya yang luar biasa.

Rasul Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Roma juga membukakan betapa luar biasanya hal ini. Ia menulis bahwa orang-orang kristiani yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak  Allah (ayat 14), dan sebagai anak, kita bisa memanggil-Nya dengan sebutan Bapa. Perhatikanlah berkat Bapa bagi anak-anak-Nya. Per­tama, kita diberi kemampuan untuk mematikan perbuatan-per­buatan daging (ayat 13). Itu artinya kita diberi kesanggupan un­tuk menolak dosa, berkata tidak terhadap pencobaan. Kedua, kita ti­dak lagi menerima roh perbudakan yang membuat kita takut (ayat 15). Ketiga, kita adalah ahli waris dari janji-janji Allah (ayat 17). Berkat-berkat yang hebat dari Bapa yang hebat!

Seberapa sering kesadaran bahwa kita punya Bapa di surga mewarnai kehidupan kita sehari-hari? Kerap kita mengalah pada dosa, berputar-putar dalam ketakutan dan kekhawatiran hidup di dunia. Kita perlu lebih sering mengingat identitas kita sebagai anak Allah. Dan, biarlah rasa hormat dan sukacita mengalir deras di hati setiap kali secara sadar kita memanggil-Nya sebagai Bapa.


MEMANGGIL TUHAN DENGAN SEBUTAN BAPA
ADALAH HAK ISTIMEWA ANAK-ANAK-NYA

Written by Redaksi 

Tidak ada komentar:

Yang Paling Banyak Dibaca