Yohanes 10:24-33Jawab orang-orang
Yahudi itu, “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari
Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau,
sekalipun hanya seorang manusia saja, menjadikan diri-Mu Allah” (Yohanes
10:33)
Banyak orang belum percaya, baik yang ada di luar maupun di
dalam gedung gereja, mengakui Yesus sebagai nabi besar atau guru agung
yang menolong umat manusia mengenal Tuhan dan hidup lebih baik.
Setujukah Anda?
Bacaan hari ini memuat salah satu percakapan Yesus dengan orang-orang
pada zamannya. Saat itu bangsa Yahudi berada dalam kungkungan penjajah
Romawi dan sangat menantikan pembebasan oleh Mesias yang dijanjikan
Tuhan. Melihat hikmat dan pekerjaan Yesus yang luar biasa, mereka sangat
penasaran apakah Yesus adalah Mesias itu (ayat 24). Jawaban Yesus
sangat menggoncangkan, sampai-sampai mereka mau melempari-Nya dengan
batu (ayat 31). Mengapa? Karena Yesus menyatakan diri sebagai Tuhan
(ayat 33) dengan mengatakan bahwa pekerjaan-Nya menyaksikan
ketuhanan-Nya (ayat 25), Dia dapat memberi dan menjamin hidup kekal
(ayat 28-29), Dia dan Tuhan adalah satu (ayat 30). Orang-orang yang
mendengarkan tidak dapat mengambil posisi netral. Jika pernyataan-Nya
keliru, itu berarti penghujatan yang harus dihukum rajam. Jika
pernyataan-Nya benar, artinya mereka harus menyembah Dia sebagai Tuhan.
C.S. Lewis menyimpulkan bahwa seorang manusia biasa yang berkata-kata
seperti Yesus pastilah bukan nabi besar atau guru moral yang agung,
karena tokoh yang demikian tak mungkin mengaku sebagai Tuhan. Bisa jadi
ia orang gila, atau ia seorang penipu. Mungkinkah Yesus tidak waras?
Seorang pembohong besar? Atau ... Dia benar Tuhan yang layak mendapatkan
penghormatan dan penyembahan kita secara total? Menurut Anda, siapakah
Yesus, dan bagaimana Anda seharusnya bersikap terhadap-Nya?
PENGAKUAN KITA TENTANG SIAPA YESUS AKAN MEMENGARUHI SIKAP KITA KEPADA-NYA
Written by Johan Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar