Generation of
In
VINcible
Glory (GIVING)
(Generasi dengan Kemuliaan Yang Tak Terkalahkan)
|
Kue HUT GM yg ke-3 |
Pada tulisan saya sebelumnya mengenai Giving Ministry, saya katakan
bahwa
Kemenangan selalu dimulai dengan
Pengorbanan (SACRIFICE). Sejarah
sudah membuktikan perkataan Tuhan Yesus: kalau mau menjadi yang
terbesar
haruslah belajar
melayani, orang yang
rendah hati akan
ditinggikan,
orang yang " mengambil tempat duduk di belakang" tidak akan mendapat
malu. Bahkan dalam beberapa kali kesempatan setelah melakukan berbagai
macam mukjizat kesembuhan, Yesus mengingatkan orang yang disembuhkan
tersebut untuk tidak memberitahukan perihal kesembuhan itu. Yesus tidak
terpikir sedikitpun untuk meraih "popularitas" dalam kesempatan itu.
Bahkan ketika DIA hendak digadang-gadangi untuk menjadi raja pun, DIA
tolak.
Nilai-nilai Pelayanan ini dilanjutkan oleh murid-muridNya yg menjadi
Rasul di kemudian hari. Rasul Petrus, Paulus, Yohanes, dll juga
mengajarkan untuk mendahulukan kepentingan orang banyak dan saling
mendahului dalam memberi hormat.
|
Pembina YGI Nelson M Panjaitan |
Nah, menurut Anda...apa yang terjadi dengan tipikal generasi dimana kita
hidup sekarang ini? Bukankah orang-orang berlomba untuk mencari
popularitas, nama baik, kekayaan, dan kehebatan dalam berbagai level
kehidupan? Kebetulan saya diperkenankan Tuhan untuk bertemu, bergaul,
dan minimal berbincang-bincang dengan beberapa orang "terhormat" di
negeri ini. Mungkin Anda juga tahu berapa banyak orang yang tergila-gila
mengejar kursi untuk menjadi wakil rakyat di DPR, DPRD bahkan untuk
posisi-posisi penting di eksekutif (pemerintahan).
Apa pula yang terjadi dengan tipikal Pelayanan di generasi saat ini? Tak
sedikit yang agaknya mirip dengan apa yang yang saya tuliskan diatas.
Sudah pemandangan yang umum bahwa gereja beraliran berbeda menjadi sulit
bekerjasama, padahal tujuannya adalah sama.
Perbedaan denominasi
menjadi penghalang dalam merebut dan memenangkan jiwa, bukan metode lain
dalam melakukan Amanat Agung.
|
Retreat Mahasiswa Gabungan |
Menyadari fakta tersebut diatas, GIVING terpanggil untuk menjadi
Fasilitator yang kiranya mampu merekatkankan persaudaraan sesama
Pengikut Kristus dengan cara menitikberatkan Aksi Nyata (Program)
daripada hal-hal Dogmatis. GIVING menyadari fungsinya sebagai organ
pelayanan yang terpanggil untuk fokus mewujudnyatakan pengajaran yang
sesungguhnya sudah diterima masing-masing anggota di gereja
masing-masing. Tentu saja GIVING juga melihat bahwa banyak umat yang
masih belum mendapatkan asupan pengajaran yang Alkitabiah, sehingga
Pengajaran juga menjadi bagian dari pelayanan GIVING, namun tetap
membatasi hal-hal yang sifatnya tidak menyudutkan salah satu denominasi.
Fokus utama adalah
Aksi Nyata lewat Program-Program daripada Pengajaran
Dogmatis.
|
Mementor Retreat Mahasiswa LP3M |
Lebih lanjut mengenai apa dan bagaimana GIVING Ministry, berikut
beberapa wawancara dan pertanyaan yang sering ditanyakan kepada saya 3
tahun belakangan ini :
-
Kemana arahnya Pelayanan ini?
Pelayanan ini akan menjadi fasilitator dan
sahabat semua kalangan baik
Gereja, Ministry, dan organisasi pelayanan lainnya. Giving akan menjadi
Training Center Spiritual yang akan memperlengkapi anak-anak Tuhan untuk
menjadi berkat di tempat kerja (Marketplace), di masyarakat, di rumah,
dan ditempat manapun mereka Tuhan utus.
Mempersiapkan materi-materi yang membuat mereka merasa berharga dan
percaya diri serta unggul dalam pergaulan komunitas yang sebut diatas.
Beberapa Program yang menunjang hal tsb adalah
- Seminar Pengembangan
Diri,
- Workshop,
- Kewirausahaan (Entrepeneurship),
- Kelompok Usaha Bersama
(KUB),
- Kerjasama Bisnis,
- Pelatihan Kecerdasan,
- bahkan KKR.
-
Jadi, bukan melulu hal-hal kerohanian?
Kita bukan gereja, kita hormati panggilan gereja untuk memberi
Pengajarannya. Kita mau bantu gereja lewat Program-Program yang membuat
umat semakin mengerti arti pengajaran yang mereka dapatkan di gereja
mereka masing-masing.
- Bagaimana kalau di antara anggota ada yang butuh pengajaran atau paling tidak mempertanyakan hal Dogmatis?
|
Ketua YGI Jhon HTS Meyampaikan laporan |
Kita akan memberi pengajaran tsb, kita juga memiliki Program Pemuridan
bahkan kita mengajak anggota mahasiswa untuk menerobos kampus-kampus
agar mahasiswanya dimuridkan. Kalau menyangkut hal Dogmatis, yang
sensitif seperti Baptisan maka kami akan serahkan untuk ditanyakan
kepada gereja mereka masing-masing.
- Kalau begitu tidak tegas donk ?
Spirit Pelayanan ini adalah bagaimana mengaktualisasi Pelayanan Yesus
yaitu
Kasih dan Pengorbanan. Umat Kristen dan Islam banyak yang berdebat
tentang siapa yang akan dikorbankan oleh Abraham, Ishak atau Ismail?
Daripada kita menjawab nama, lebih baik kita ingatkan si penanya bahwa
keduanya tidak jadi dikorbankan :)
- Bukankah kita harus berani bersaksi?
|
Panitia HUT ke 3 |
Konteksnya bukanlah keberanian bersaksi melainkan Spirit untuk
bekerjasama! Kalau saya menjawab Baptisan yang saya yakini maka saya
akan gagal untuk bekerjasama. Bukan saja tidak bisa bekerjasama, bahkan
timbul lagi ketegangan-ketegangan baru seperti yang sudah terjadi
sebelum-sebelumnya. Ingat, spiritnya adalah
fasilitator dan
perekat
berbagai denominasi.
- Bagaimana kalau ada anggota GIVING yang mendesak untuk perihal pengajaran tertentu yang sifatnya sensitif ?
Jikalau tiba pada kondisi tsb, maka hamba Tuhan di Ministry ini akan
memberi pengajaran sesuai dengan Dogma pengajaran yang diyakininya.
Namun wajib memberitahu bahwa jawabannya adalah sebagai jawaban pribadi,
bukan sebagai Giver.
- OK, bagaimana dengan Tata Ibadah?
Kalau yang dimaksud dengan ibadah yang bertepuk tangan atau pilihan lagu
yang (maaf) bukan dari buku Kidung Jemaat, saya kira semua denominasi
gereja sudah melakukan hal yang sama karena ibadah yang "meriah" dengan
pilihan lagu tertentu sudah bukan milik denominasi tertentu lagi...
Gereja suku, Mainstream, Lutheran, Anglikan dan lainnya toh tidak
memandang itu sebagai "sesuatu yang membedakan". Kita sudah sama-sama
meyakini bahwa model ibadah seperti itu adalah Alkitabiah. Perlu
diingat, banyak kali dalam berbagai kesempatan seperti KKR kami justru
menaikkan pujian dari Buku Ende dan Kidung Jemaat.
- Bagaimana kalau dalam Ibadah tersebut ada yang berbahasa Roh?
|
Keluarga Pengurus YGI |
Tidak masalah. Tidak ada yang bisa "menghalangi" kuasa Roh Kudus.
Silahkan saja! Namun kami tetap menekankan bahwa mengatakan 5 kata dalam
bahasa yang bisa sama-sama dimengerti jauh lebih baik daripada
berbahasa Roh tanpa ada yang menerjemahkannya. Dalam berbagai kesempatan
dalam ibadah KKR kami berusaha menahan diri untuk tidak berbahasa Roh
demi tujuan bersama, Injil tersampaikan!
Di Ministry ini Anda diajar untuk menghargai perbedaan (denominasi),
titik berat kami adalah Kerjasama yang tentunya muncul setelah menyadari
adanya persamaan-persamaan diantara denominasi tsb. Bukankah kesamaan
yang membuat kita bisa maju untuk sama- sama bekerja?
- Apakah Ministry ini kelak akan menjadi Gereja?
Tidak! Namun, Semua kami serahkan pada Tuhan Yesus saja. Saya tidak
mampu membatasi Tuhan. Logika saya mengatakan bagaimana bisa menjadi
gereja, bukankah Program-Program dan Pengajaran yang kami berikan
justeru memperlengkapi mereka untuk bisa melayani di gereja mereka
masing-masing? GIVING adalah Training Center, pelajaran yang mereka
dapat akan bermanfaat di masyarakat, Marketplace, dan gereja.
- Supaya lebih jelas dan gamblang, seperti apa sih GIVING Ministry itu?
|
Suasana HUT Giving Ministry yang ke 3 |
Untuk mudahnya saya sering menjelaskannya dengan gambaran mental, dimana
GIVING ini ibarat perusahaan yang dikelola secara profesional oleh para
hamba Tuhan (gembala, penginjil, pengajar, rasul, nabi) yang dimulai
dengan saya pribadi sebagai pelopor yang berlatarbelakang wirausaha.
Kelak GIVING ini akan memiliki perusahaan-perusahaan percetakan, Media,
Radio, EO, Film dokumenter, Universitas, Sekolah Doa dan Pengembangan
Diri, Pusat Pelatihan Leadership, dlsb. Saya katakan kepada rekan-rekan
pengurus GIVING: bayangkan saja kita ada di dalam satu gedung yang sama
dengan ruangan yang banyak, yang setiap harinya disibukkan dengan doa
dan pekerjaan ( Labora et Ora). Gedung besar itu adalah The House of
GIVING !
-
Apakah maksudnya para pendeta akan menjadi pengusaha?
Kalau yang dimaksud gembala menjadi pengusaha tentunya bukan, tapi para
gembala mengambil bagian dalam pelayanan Apostolik di Ministry ini.
Mereka akan terlibat dalam Program-Program Apostolik dalam penggembalaan
anggota dan jiwa-jiwa baru supaya menerima asupan firman yang segar.
Para nabi dan nabiah akan menyuarakan pesan-pesan Tuhan, para pengajar
terlibat dalam memperlengkapi anggota dalam pemahaman firman secara
benar, para penginjil dan rasul akan membantu anggota untuk menerobos
Marketplace. Semua itu akan efektif dilakukan lewat radio, buku,
tabloid, VCD,dll yang sudah disiapkan oleh Divisi Profesional sebagai
bagian dari Ministry ini. Ini sesuai dengan pernyataan Visi GIVING
Ministry dalam menumbuhkan dan mengembangkan talenta secara Apostolik
dan Profesional.
-
Apa maksudnya Apostolik dan Profesional?
|
KKR Anak |
Kedua kata tsb terangkum dalam kata "Integritas", dimana perkataan
sesuai dengan perbuatan. Kita banyak menyampaikan pengajaran, nasehat,
himbauan, bahkan perintah dalam pelayanan Divisi Apostolik...kita perlu
mengaktualisasi hal-hal tsb di Divisi Profesional, misalnya: tidak cukup
untuk memberi pengajaran agar Giver tidak khawatir mengahadapi
kehidupan, atau menasehati mereka agar senantiasa mengucap
syukur...namun mereka juga perlu ditunjukkan "sikap hidup" yang
profesional dalam bekerja dan berinteraksi dengan orang lain. Etika
profesionalisme tsb menjadi buah dari Pengajaran!
|
KKR Giving Ministry di Porsea - TOBASA |
Sebenarnya contoh itu terjadi setiap hari di sekitar kita. Pernah tidak
melihat "orang Kristen" memotong antrian karena tidak sabar menunggu,
sementara yang "non Kristen" di belakangnya dengan penuh sabar dan
tersenyum melihat kejadian tsb? Pernah tidak melihat di kantor, orang
Kristen justeru paling sering telat bahkan melawan atasan sementara yang
" nonton Kristen" selalu rajin datang On-time dan patuh pada atasannya?
Jangan heran kalau ada orang Kristen jauh lebih miskin daripada orang
non Kristen. Bukan Tuhan tidak memberkati umatNya, namun Tuhan tidak mau
berkatNya berubah menjadi kutuk bagi umat pilihanNya karena sikap hati
umat yang salah.
-
OK, jadi di GIVING ini ada 2 Divisi, Apostolik dan Profesional?
|
KKR Giving di Parsambilan - TOBASA |
Ya betul bisa dikatakan seperti itu, tepatnya dengan adanya Yayasan
GIVING Indonesia (YGI) maka GIVING Ministry menjadi bagian dari YGI yang
fokusnya pada Apostolik. Saat ini hal-hal Profesional masih saya pimpin
langsung di bawah unit-unit usaha yakni Holding Medcomm Group (Medcomm
Technologies, Medcomm Solution, dan Medcomm Power). Nantinya akan ada
orang yang akan ditunjuk sebagai pengurus harian yang fokus untuk
melakukan Program-Program KUB, Radio, EO, Tabloid, Audio Visual, dlsb.
-
Program mana saja yang sudah berjalan?
Untuk KUB sudah berjalan sejak GIVING berdiri, namun masih perlu
dievaluasi. Program ini memiliki impian agar setiap orang yang kurang
mampu (miskin) dimenangkan sehingga mereka melihat "roh kemiskinan"
mampu ditaklukkan. Program KUB ini sudah dilakukan di berbagai daerah
seperti Pantai Cermin, Deli Serdang, Mandala, Karo, bahkan Sidikalang.
Kami rindu daerah ini dimenangkan bagi Tuhan!
Kami mengalokasikan sejumlah dana untuk membeli sesuatu, apakah ternak
atau tanaman untuk dikelola langsung oleh jemaat yang dipilih oleh
gembala Gereja setempat yang sudah menjadi partner GIVING. Misalnya
membeli 50 ekor bebek atau beberapa ekor ayam dengan dana sebesar Rp.
2.500.000,- dengan harapan beberapa bulan kemudian ketika jemaat tsb
sudah mampu mengembalikan dana tsb maka dana tsb akan diberikan lagi
(estafet) oleh Gembala kepada keluarga lainnya yang kurang mampu.
Demikianlah seterusnya sampai seluruh jemaat diberdayakan agar taraf
hidup mereka semakin meningkat. Bayangkan jikalau secara simultan ada
5-10 keluarga jemaat yang dipercayakan, maka pertumbuhannya akan luar
biasa seperti layaknya konsep MLM. Bedanya dgn MLM, Program ini gratis
buat setiap jemaat!
-
Bagaimana dengan sumber dana GIVING?
Sejauh ini masih ditopang oleh pribadi-pribadi yang tergerak untuk
menabur, selain itu dari unit usaha, dan pihak eksternal yang rindu
menabur setelah mendengar Visi Ministry ini.
Ke depan ketika semua mulai running well, maka sumber dananya akan
datang dari berbagai kalangan eksternal lainnya seperti Pemerintah,
bantuan asing, dan korporasi lainnya seperti perusahaan, yayasan, dan
organisasi lainnya yang tergerak dengan visi GIVING. Tuhan meminta kami
untuk memulainya dari diri kami sendiri secara internal. Pada saatnya
Spirit Menabur ini akan membuat banyak orang mengucap syukur pada Allah
karena Giver sudah diperkaya dengan segala kemurahan hati. Detailnya
bisa dibaca pada 2 Korintus 9:6-15.
By : Nelson M Panjaitan
Ketua Dewan Pembina YGI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar