Selamat datang ke blog Giving ministry

Giving Ministry (GM) : Sebuah pelayanan kerohanian yang bersifat INTERDENOMINASI yang berada dibawah naungan Yayasan Giving Indonesia (YGI).
Lahir di kota Medan-Indonesia, 31 Januari 2009.

VISI : Menjadi tempat persemaian bagi anak-anak Tuhan untuk menggali dan mengembangkan POTENSI baik secara PROFESIONAL dan APOSTOLIK agar berbuah dan siap memberkati kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dan Bangsa-bangsa.

Rabu, 13 Februari 2013

MAWAR DI DALAM DIRI SESEORANG

Alkisah ada seorang laki-laki yang menanam sebuah tanaman bunga mawar. Dia menyiraminya dengan setia setiap hari sampai suatu hari dia melihat kuncup yang akan segera mekar. Tapi kemudian dia melihat duri-duri di sekujur batang tanaman tersebut dan ia berpikir, “Bagaimana mungkin sebuah bunga yang indah muncul dari tanaman yang batangnya dipenuhi dengan begitu banyak duri tajam?” Karena sedih dengan pemikiran tersebut, ia mengabaikan tanaman tersebut. Ia lupa menyirami tanaman tersebut sehingga tanaman itu mati sebelum bunganya merekah.

Begitu pula halnya dengan banyak orang. Dalam setiap jiwa ada sebuah ‘mawar’, yaitu kualitas Ilahi yang ditanamkan di dalam setiap kita saat kita diciptakan. ‘Mawar’ itu tumbuh di tengah-tengah ‘duri’, yaitu cacat cela dan dosa kita. Dan saat kita melihat diri kita masing-masing, banyak dari kita yang hanya melihat ‘duri-duri’ atau cacat cela di dalam diri kita dan mengabaikan ‘mawar’ tersebut. Kita pun merasa putus asa, kita berpikir bahwa tidak ada sesuatu yang baik di dalam diri kita sehingga akhirnya potensi tersebut mati dan terpendam begitu saja.

Sejumlah orang tidak dapat melihat ‘mawar’ dalam diri mereka sendiri, mereka membutuhkan orang lain untuk menunjukkannya kepada mereka. Salah satu hal yang seharusnya dilakukan seseorang adalah bagaimana dia dapat mengabaikan ‘duri-duri’ dalam diri orang lain untuk mencari dan menemukan ‘mawar’ dalam diri orang tersebut.

Hal ini sesungguhnya adalah salah satu karakteristik dari kasih, yaitu melihat ke dalam diri seseorang, mengetahui cacat cela pada dirinya dan menerima orang itu ke dalam hidup Anda sambil mengenali budi luhur dalam jiwa orang tersebut. Bantulah orang tersebut untuk menyadari bahwa mereka dapat menaklukkan cacat cela mereka. Jika kita dapat menunjukkan kepada mereka ‘mawar’ di dalam diri mereka, mereka akan dapat menaklukkan duri mereka. Dan saat itulah mereka akan ‘mekar’.

Prinsip inilah yang diterapkan oleh Tuhan Yesus. Murid-murid Yesus tadinya merupakan sekumpulan orang yang pengecut, ketakutan dan putus harapan. Sebagian besar dari mereka meninggalkan Yesus saat Dia ditangkap, disiksa dan dianiaya. Akan tetapi Tuhan Yesus tidak menjadi kecewa dan kepahitan kepada murid-murid-Nya. Tuhan Yesus tahu bahwa mereka memiliki potensi yang besar. Tuhan Yesus mendatangi murid-murid-Nya dan mengatakan bahwa mereka akan menjadi saksi-Nya di Yerusalem, Yudea, Samaria, bahkan sampai ke ujung-ujung bumi. Akhirnya dengan bantuan Roh Kudus, murid-murid itu benar-benar diubahkan menjadi pribadi yang sungguh berbeda. Mereka yang dulunya pengecut menjadi berani, mereka memberitakan Injil dengan kuasa dan membawa banyak orang ke dalam pertobatan.

Mungkin ada di antara kita yang pasangan, orang tua, teman atau saudaranya memiliki karakter atau sikap yang buruk. Mungkin kita putus asa dan berpikir bahwa mereka tidak mungkin dapat berubah dan akhirnya kita mengalami kepahitan kepada mereka dan tidak mau lagi berurusan dengan mereka. Ingatlah bahwa kasih itu sabar, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu serta sabar menanggung segala sesuatu. Tetaplah doakan mereka dan perkatakanlah kata-kata positif ke dalam hidup mereka karena perkataan kita mengandung kuasa. Percayalah bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Healing Quote:
“Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.” (1 Korintus 13:2)

source : http://hmministry.com

Tidak ada komentar:

Yang Paling Banyak Dibaca