Pada 2011, Tim Tebow menjadi ikon fenomenal di dunia American
football, dengan banyak kemenangan gemilang bersama timnya, Denver
Broncos. Yang menarik, ia menjadi buah bibir bukan hanya karena
prestasinya, tetapi juga keberaniannya menyatakan iman kepada
Kristus. Ia selalu berdoa dengan berlutut di lapangan sebelum
bertanding. Ia juga sengaja mengecat wajah dengan sebuah alamat ayat
di bawah kedua mata, misalnya Yoh. 3:16 dan Ef. 2:8-10. Ini terekam
oleh liputan TV dan membuat banyak penonton penasaran akan isinya.
Pendidikan rohani yang kuat dari orangtuanya sejak kecil adalah
dasar kuat yang menolong Tim bertumbuh mencintai Yesus dan
pelayanan. Di luar lapangan, ia aktif dalam pelayanan mahasiswa dan
mendirikan Yayasan Tim Tebow sejak 2010. Yayasan ini menolong banyak
anak yang mengalami sakit berat dan sedang membangun sebuah rumah
sakit anak di Filipina. Tebow, yang baru berusia 25 tahun, berusaha
menjadi teladan bagi para penggemarnya. Termasuk dalam menjaga
kekudusan.
Sebagai pemimpin yang masih muda, Timotius dinasihati Paulus untuk
menjaga hidupnya agar tidak menjadi sandungan, sebaliknya menjadi
teladan. Caranya, dengan terus tekun mempelajari Kitab Suci (ay. 13)
dan mempergunakan karunia rohaninya (ay. 14). Tujuannya agar
Timotius semakin dewasa rohani (ay. 15) dan dapat menjadi teladan.
Tebow dan Timotius berhasil melaksanakan pesan ini selagi mereka
muda. Mari ikuti nasihat Paulus ini. Berapa pun usia kita sekarang,
Tuhan akan menolong kita melakukannya. --AW
DALAM SEGALA MUSIM HIDUP KITA
BIARLAH HIDUP KRISTUS NYATA DALAM HIDUP KITA
football, dengan banyak kemenangan gemilang bersama timnya, Denver
Broncos. Yang menarik, ia menjadi buah bibir bukan hanya karena
prestasinya, tetapi juga keberaniannya menyatakan iman kepada
Kristus. Ia selalu berdoa dengan berlutut di lapangan sebelum
bertanding. Ia juga sengaja mengecat wajah dengan sebuah alamat ayat
di bawah kedua mata, misalnya Yoh. 3:16 dan Ef. 2:8-10. Ini terekam
oleh liputan TV dan membuat banyak penonton penasaran akan isinya.
Pendidikan rohani yang kuat dari orangtuanya sejak kecil adalah
dasar kuat yang menolong Tim bertumbuh mencintai Yesus dan
pelayanan. Di luar lapangan, ia aktif dalam pelayanan mahasiswa dan
mendirikan Yayasan Tim Tebow sejak 2010. Yayasan ini menolong banyak
anak yang mengalami sakit berat dan sedang membangun sebuah rumah
sakit anak di Filipina. Tebow, yang baru berusia 25 tahun, berusaha
menjadi teladan bagi para penggemarnya. Termasuk dalam menjaga
kekudusan.
Sebagai pemimpin yang masih muda, Timotius dinasihati Paulus untuk
menjaga hidupnya agar tidak menjadi sandungan, sebaliknya menjadi
teladan. Caranya, dengan terus tekun mempelajari Kitab Suci (ay. 13)
dan mempergunakan karunia rohaninya (ay. 14). Tujuannya agar
Timotius semakin dewasa rohani (ay. 15) dan dapat menjadi teladan.
Tebow dan Timotius berhasil melaksanakan pesan ini selagi mereka
muda. Mari ikuti nasihat Paulus ini. Berapa pun usia kita sekarang,
Tuhan akan menolong kita melakukannya. --AW
DALAM SEGALA MUSIM HIDUP KITA
BIARLAH HIDUP KRISTUS NYATA DALAM HIDUP KITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar