Selamat datang ke blog Giving ministry

Giving Ministry (GM) : Sebuah pelayanan kerohanian yang bersifat INTERDENOMINASI yang berada dibawah naungan Yayasan Giving Indonesia (YGI).
Lahir di kota Medan-Indonesia, 31 Januari 2009.

VISI : Menjadi tempat persemaian bagi anak-anak Tuhan untuk menggali dan mengembangkan POTENSI baik secara PROFESIONAL dan APOSTOLIK agar berbuah dan siap memberkati kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dan Bangsa-bangsa.

Senin, 19 Maret 2012

OBAJA DAN EDOM

Obaja 1-7
Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau ... (Obaja 3)

Tahukah Anda siapa Obaja? Setidaknya ada sebelas orang lain bernama sama yang disebutkan di Alkitab, tetapi satu pun tidak ada hubungannya dengan penulis kitab terpendek Perjanjian Lama ini. Tak ada catatan tentang asal usulnya. Satu-satunya yang kita tahu, Tuhan berkenan menyampaikan Firman-Nya melalui Obaja. Kontras dengan latar belakang si penulis, isi tulisannya berbicara tentang Edom, suatu bangsa yang besar dan terkenal, keturunan Esau. Ada banyak orang pintar di Edom, juga para pahlawan yang kuat (ayat 8-9). Namun, Tuhan tidak terkesan dan justru meng­hakimi mereka. Mengapa?
Ayat 3 menyebutkan sebabnya. Angkuh. Ya, Edom merasa diri hebat dibanding Israel dan bangsa-bangsa lain. Seperti elang yang terbang tinggi, aman dari jangkauan manusia, ia merasa aman karena kehebatannya (ayat 4). Keangkuhan mengaburkan akal sehatnya, membuatnya tak dapat melihat keterbatasan dan kebutuhannya akan Tuhan. Melihat Edom, Tuhan muak. “Aku akan menurunkan engkau,” firman-Nya. Bukan hanya diturunkan, tetapi dihinakan sangat dan dihancurkan sampai tak bersisa (ayat 2, 5-6).
Ketika kita merasa diri cukup baik, tidak seperti orang lain yang punya kekurangan ini dan itu, ketika hanya bisa melihat kesalahan sesama dan kebaikan diri sendiri, ketika kita merasa Tuhan tidak perlu campur tangan karena kita bisa mengatasi sendiri, waspadalah! Seperti Edom, kita sedang diperdaya keangkuhan dan Tuhan tidak suka melihatnya. Ketika merasa karya kita tak berarti dan tak banyak orang menghargai, meski bersungguh hati mengikut Tuhan, ingatlah Obaja yang tidak dikenal dan bagaimana Tuhan mengenal dan berkenan memakainya.

BERILAH AKU HATI YANG HANCUR DI HADAPAN-MU YA, TUHAN,
DARIPADA HIDUP YANG DIPERDAYA KEANGKUHAN DAN KAU HANCURKAN.

Written by Elisabeth Chandra 

Tidak ada komentar:

Yang Paling Banyak Dibaca