Wahyu 21:9-27
Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, melainkan hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu (Wahyu 21:27)
Kota mana yang menurut Anda paling baik dan menyenangkan untuk ditinggali? Adik saya senang dengan pekerjaannya di Jakarta, tetapi tidak senang menetap di sana karena sering macet dan banjir. Teman saya menikmati kebersihan dan keteraturan Singapura, tetapi menurutnya kota itu agak membosankan.
Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, melainkan hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu (Wahyu 21:27)
Kota mana yang menurut Anda paling baik dan menyenangkan untuk ditinggali? Adik saya senang dengan pekerjaannya di Jakarta, tetapi tidak senang menetap di sana karena sering macet dan banjir. Teman saya menikmati kebersihan dan keteraturan Singapura, tetapi menurutnya kota itu agak membosankan.
Yohanes mendapatkan penglihatan tentang sebuah kota yang lebih baik
daripada semua kota yang pernah dilihatnya. Begitu indahnya hingga
Yohanes menyebut berbagai batu berharga untuk menggambarkannya (ayat
11-21). Jelas itu bukan kota mati yang membosankan karena ia juga
melihat “bangsa-bangsa” dan “raja-raja” beraktivitas di dalamnya (ayat
23-26). Dan, yang paling luar biasa, kota itu disebutkan penuh dengan
kemuliaan Tuhan (ayat 11) karena Tuhan memang berdiam di sana (ayat
22-23). Hidup bersama Sang Pencipta yang memiliki pengetahuan dan
kreativitas tak terbatas bukankah pasti takkan pernah membosankan? Ada
catatan lain yang penting: di dalam kota itu tidak ada dosa (ayat 27).
Tempat yang bebas dari pencuri, pendusta, pengejek, pembunuh, dan semua
pelaku kejahatan lainnya.
Kita yang telah ditebus Kristus, Sang Anak Domba Allah, dan setia
sampai akhir kelak akan tinggal di kota itu (Wahyu 14:1-6, 12; 20:12).
Pernahkah kita memikirkan apa yang akan kita lakukan dan percakapkan
setiap hari di sana? Dalam kota yang berpusat kepada Tuhan, tentu setiap
aktivitas kita akan bercerita tentang kebenaran dan keadilan Tuhan;
kekudusan dan kasih-Nya; kemuliaan dan kehormatan-Nya. Menyadari masa
depan kita nanti, mengapa tidak memulainya dari sekarang?
MARI HIDUP SESUAI STATUS KITA: WARGA KOTA ALLAH YANG MULIA.
Written by Elisabeth Chandra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar