Selamat datang ke blog Giving ministry

Giving Ministry (GM) : Sebuah pelayanan kerohanian yang bersifat INTERDENOMINASI yang berada dibawah naungan Yayasan Giving Indonesia (YGI).
Lahir di kota Medan-Indonesia, 31 Januari 2009.

VISI : Menjadi tempat persemaian bagi anak-anak Tuhan untuk menggali dan mengembangkan POTENSI baik secara PROFESIONAL dan APOSTOLIK agar berbuah dan siap memberkati kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dan Bangsa-bangsa.

Senin, 23 April 2012

MEMPERSEMBAHKAN HIDUP

Lukas 21:1-4
“Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan seluruh nafkah yang dimilikinya.” (Lukas 21:4)

Kita terkadang bingung jika ditanya tentang persembahan. Sepersepuluh dari penghasilankah? Atau, berapa nominal persembahan yang menyukakan-Nya? Sebuah pelajaran penting bisa kita dapat dari kisah janda miskin yang menghaturkan persembahan.

Jika saat itu kita ada di Bait Allah, kita akan melihat pemandangan yang kontras: di antara orang-orang kaya yang memasukkan persembahan ke dalam peti persembahan, ada janda miskin yang memasukkan “hanya” dua uang tembaga—pecahan uang paling kecil (ayat 2)! Manakah dari kedua persembahan itu yang Tuhan apresiasi? Tak disangka, persembahan si janda miskin menyukakan hati-Nya. Meski jumlahnya sangat tak bernilai untuk dipuji, tetapi di mata Tuhan Yesus, persembahannya lebih bernilai dibandingkan persembahan orang-orang kaya (ayat 3). Tuhan melihat arti uang sejumlah itu bagi si janda miskin. Itu jumlah uang yang ia miliki untuk melanjutkan hidupnya—nafkahnya (ayat 4). Dalam soal memberi kepada Allah, janda miskin tak perhitungan. Ia memberikan seluruh miliknya. Kemiskinan bukan alasan baginya untuk tak memberi persembahan kepada Allah! Ia percaya Allah memelihara hidupnya. Ia meletakkan kepercayaannya kepada Allah, bukan pada uang yang ia miliki! Inilah persembahan yang menyukakan Tuhan!

Randy Alcorn, dalam Prinsip Harta, menulis: “Selama saya memiliki sesuatu, saya meyakini bahwa sayalah pemiliknya. Namun, saat saya memberikannya, saya melepaskan kendali, kekuasaan, dan harga diri yang mengiringi kekayaan ... saya menyadari bahwa Allah-lah Sang Pemilik.” Sudahkah kita menghaturkan persembahan dengan diiringi keyakinan bahwa Dialah pemilik harta kita? Selamat mempersembahkan yang terbaik.

PERSEMBAHKAN HIDUP ANDA KEPADA TUHAN, ITULAH IBADAH YANG SEJATI

Written by Eddy Nugroho 

Tidak ada komentar:

Yang Paling Banyak Dibaca