Selamat datang ke blog Giving ministry

Giving Ministry (GM) : Sebuah pelayanan kerohanian yang bersifat INTERDENOMINASI yang berada dibawah naungan Yayasan Giving Indonesia (YGI).
Lahir di kota Medan-Indonesia, 31 Januari 2009.

VISI : Menjadi tempat persemaian bagi anak-anak Tuhan untuk menggali dan mengembangkan POTENSI baik secara PROFESIONAL dan APOSTOLIK agar berbuah dan siap memberkati kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dan Bangsa-bangsa.

Jumat, 25 Desember 2015

Penantian Yesus di peti persembahan

Markus 12:41-44
#Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. #Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
#Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
#Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

Rekan2 Givers.
Yesus seperti kurang kerjaan ya memperhatikan peti persembahan, memandangi orang2 yang memberi persembahan... Dari raut wajahNya terlihat bahwa Dia lama menunggu dengan gelisah dan sedih, karena belum ada persembahan yang menyenangkan hatiNya. MataNya focus ke peti persembahan yang hampir penuh dan mengamati tangan orang-orang yang meletakkan uang persembahan dengan jumlah yang luarbiasa besar dengan dagu mereka terangkat keatas. Tapi itupun ga menyenangkan hatiNya.

Dia melirik ke pengurus sinagoge/gereja saat itu, melihat mereka tersenyum dan saling berbisik bercerita dan memuji para pemberi persembahan besar tersebut. Hati mereka sangat bergembira karena melihat hampir penuh peti persembahan. orang-orang yang memberi jumlah yang besar mereka atur duduknya ditempat-tempat yang terhormat. Murid-murid-Nya juga memuji para petugas sinagog yang profesional yang mendudukkan ditempat-tempat terhormat para penyumbang yang besar.

Berbeda dengan Yesus, yang tetap focus ke peti persembahan dan Dia tetap sedih karena belum ada persembahan yang menarik hatiNya. TIBA-TIBA, sudut mataNya melihat ke arah pintu, dari arah pintu Sinagog masuk seorang janda tua, dengan terbungkuk2 melangkah pelan ke tempat peti persembahan. JUMLAH JEMAAT YANG SUDAH PADAT membuat hanya lorong sempit yang bisa terbentuk untuk jalan ke peti persembahan di depan. Langkah janda yang lambat ini rupanya mulai menghalangi beberapa jemaat yang kaya yang selama ini dikenal sebagai penyumbang yang besar ke sinagog. Situasi ini membuat bisik-bisik pengurus sinagog berhenti dan wajah mereka mulai kesal karena janda yang masuk itu menghalangi pemberi sumbangan yang terbesar.

Mereka mulai mendampingi jemaat kaya tersebut dan mulai mencoba menarik tangan janda tersebut untuk tidak menghalangi jalan jemaat kaya tersebut, ternyata janda itu memiliki tekat yang luarbiasa juga. Niatnya untuk menuju peti persembahan sangat bulat dan tujuannya terlihat tegas di wajahnya. Para pengurus sinagog/gereja kesulitan menyingkirkan janda tersebut. Mereka menghibur jemaat kaya teraebut untuk bersabar, sembari berusaha sedikit kasar untuk mendesak janda tersebut minggir.

Disisi lain, Tuhan sangat menikmati kejadian tersebut. Berbeda dengan pengurus sinagog yang sedang kesal, Tuhan Yesus malah mendapati jantungNya berdebuk kencang seperti menantikan sesuatu yg sangat Dia harapkan sejak tadi. MataNya ga pernah lepas dari janda tersebut. MataNya yang mengamati janda tersebut sejak masuk ke sinagog dan keteguhan hatinya dihadapan pengurus sinagog membuatNya tidak memperhatikan yang lain selain janda tersebut. PerhatianNya total dicuri oleh janda tersebut. Saat janda tersebut mencapai peti persembahan, dengan tersenyum dia meletakkan 2 peser uangnya dan dia bersukacita dan mengucap syukur kepada Allah. Seperti anak mendapatkan hadiah yang lama sekali diharapkannya, demikianlah Tuhan Yesus saat itu. Dia bersorak gembira dan berteriak ditengah-tengah keramaian. Sehingga tempat tersebut hening seketika itu juga dan mulai memandang Yesus yang terkenal itu.

Yesus yang mana penantianNya terpuaskan sekali oleh seorang janda miskin, berdiri, dan dengan bangga Dia menunjuk ke janda tersebut dan memujinya. Dihadapan para muridNya dan para pembesar dan jemaat kaya yang hadir saat itu, berkatalah Yesus dengan lantang: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

Kata-kata itu sangatlah keras dan menusuk hati para pengurus, para murid dan jemaat-jemaat kaya yang hadir, tapi respon mereka sebaliknya. ternyata seruan dan pengajaran Yesus tidak menyadarkan para pengurus sinagog/gereja, buktinya sampai sekarang mereka masih juga melakukan hal yang sama di gerejanya. Mengabaikan suara Tuhan, dan mendengarkan para pendonor terbesar di organisasi gerejanya untuk menentukan arah gereja..Hehehe....
BERTOBATLAH!

Salam kasih.

Yang Paling Banyak Dibaca