Generation of
In
VINcible
Glory (GIVING)
(Generasi dengan Kemuliaan Yang Tak Terkalahkan)
Pada tulisan saya sebelumnya mengenai Giving Ministry, saya katakan
bahwa
Kemenangan selalu dimulai dengan
Pengorbanan (SACRIFICE). Sejarah
sudah membuktikan perkataan Tuhan Yesus: kalau mau menjadi yang
terbesar
haruslah belajar
melayani, orang yang
rendah hati akan
ditinggikan,
orang yang " mengambil tempat duduk di belakang" tidak akan mendapat
malu. Bahkan dalam beberapa kali kesempatan setelah melakukan berbagai
macam mukjizat kesembuhan, Yesus mengingatkan orang yang disembuhkan
tersebut untuk tidak memberitahukan perihal kesembuhan itu. Yesus tidak
terpikir sedikitpun untuk meraih "popularitas" dalam kesempatan itu.
Bahkan ketika DIA hendak digadang-gadangi untuk menjadi raja pun, DIA
tolak.
Nilai-nilai Pelayanan ini dilanjutkan oleh murid-muridNya yg menjadi
Rasul di kemudian hari. Rasul Petrus, Paulus, Yohanes, dll juga
mengajarkan untuk mendahulukan kepentingan orang banyak dan saling
mendahului dalam memberi hormat.
Nah, menurut Anda...apa yang terjadi dengan tipikal generasi dimana kita
hidup sekarang ini? Bukankah orang-orang berlomba untuk mencari
popularitas, nama baik, kekayaan, dan kehebatan dalam berbagai level
kehidupan? Kebetulan saya diperkenankan Tuhan untuk bertemu, bergaul,
dan minimal berbincang-bincang dengan beberapa orang "terhormat" di
negeri ini. Mungkin Anda juga tahu berapa banyak orang yang tergila-gila
mengejar kursi untuk menjadi wakil rakyat di DPR, DPRD bahkan untuk
posisi-posisi penting di eksekutif (pemerintahan).
Apa pula yang terjadi dengan tipikal Pelayanan di generasi saat ini? Tak
sedikit yang agaknya mirip dengan apa yang yang saya tuliskan diatas.
Sudah pemandangan yang umum bahwa gereja beraliran berbeda menjadi sulit
bekerjasama, padahal tujuannya adalah sama.
Perbedaan denominasi
menjadi penghalang dalam merebut dan memenangkan jiwa, bukan metode lain
dalam melakukan Amanat Agung.
Menyadari fakta tersebut diatas, GIVING terpanggil untuk menjadi
Fasilitator yang kiranya mampu merekatkankan persaudaraan sesama
Pengikut Kristus dengan cara menitikberatkan Aksi Nyata (Program)
daripada hal-hal Dogmatis. GIVING menyadari fungsinya sebagai organ
pelayanan yang terpanggil untuk fokus mewujudnyatakan pengajaran yang
sesungguhnya sudah diterima masing-masing anggota di gereja
masing-masing. Tentu saja GIVING juga melihat bahwa banyak umat yang
masih belum mendapatkan asupan pengajaran yang Alkitabiah, sehingga
Pengajaran juga menjadi bagian dari pelayanan GIVING, namun tetap
membatasi hal-hal yang sifatnya tidak menyudutkan salah satu denominasi.
Fokus utama adalah
Aksi Nyata lewat Program-Program daripada Pengajaran
Dogmatis.
Lebih lanjut mengenai apa dan bagaimana GIVING Ministry, berikut
beberapa wawancara dan pertanyaan yang sering ditanyakan kepada saya 3
tahun belakangan ini :
-
Kemana arahnya Pelayanan ini?
Pelayanan ini akan menjadi fasilitator dan
sahabat semua kalangan baik
Gereja, Ministry, dan organisasi pelayanan lainnya. Giving akan menjadi
Training Center Spiritual yang akan memperlengkapi anak-anak Tuhan untuk
menjadi berkat di tempat kerja (Marketplace), di masyarakat, di rumah,
dan ditempat manapun mereka Tuhan utus.
Mempersiapkan materi-materi yang membuat mereka merasa berharga dan
percaya diri serta unggul dalam pergaulan komunitas yang sebut diatas.
Beberapa Program yang menunjang hal tsb adalah
- Seminar Pengembangan
Diri,
- Workshop,
- Kewirausahaan (Entrepeneurship),
- Kelompok Usaha Bersama
(KUB),
- Kerjasama Bisnis,
- Pelatihan Kecerdasan,
- bahkan KKR.
-
Jadi, bukan melulu hal-hal kerohanian?
Kita bukan gereja, kita hormati panggilan gereja untuk memberi
Pengajarannya. Kita mau bantu gereja lewat Program-Program yang membuat
umat semakin mengerti arti pengajaran yang mereka dapatkan di gereja
mereka masing-masing.
- Bagaimana kalau di antara anggota ada yang butuh pengajaran atau paling tidak mempertanyakan hal Dogmatis?
Kita akan memberi pengajaran tsb, kita juga memiliki Program Pemuridan
bahkan kita mengajak anggota mahasiswa untuk menerobos kampus-kampus
agar mahasiswanya dimuridkan. Kalau menyangkut hal Dogmatis, yang
sensitif seperti Baptisan maka kami akan serahkan untuk ditanyakan
kepada gereja mereka masing-masing.
....bersambung bagian-2
By : Nelson M Panjaitan
Ketua Dewan Pembina YGI