Selamat datang ke blog Giving ministry

Giving Ministry (GM) : Sebuah pelayanan kerohanian yang bersifat INTERDENOMINASI yang berada dibawah naungan Yayasan Giving Indonesia (YGI).
Lahir di kota Medan-Indonesia, 31 Januari 2009.

VISI : Menjadi tempat persemaian bagi anak-anak Tuhan untuk menggali dan mengembangkan POTENSI baik secara PROFESIONAL dan APOSTOLIK agar berbuah dan siap memberkati kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dan Bangsa-bangsa.

Jumat, 01 Juni 2012

SENTUHAN KASIH

Galatia 6:1-10
Saudara-saudara, kalaupun seseorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan (Galatia 6:1)

Anda pernah terpeleset dan jatuh? Saat menyusuri rawa untuk suatu tugas, tanpa sengaja saya menginjak batu yang licin. Keseimbangan saya goyah dan jatuh terpeleset. Tangan dan kaki lecet; badan basah penuh lumpur. Kala itu, ada rekan yang tertawa; ada yang “berkhotbah” panjang; ada pula yang tak peduli dan memaksa melanjutkan perjalanan—membuat saya tak nyaman. Namun, ada juga rekan yang mengulurkan tangan; menawari untuk membawa sebagian perlengkapan saya; atau berhenti menemani sampai saya siap melanjutkan perjalanan. Mereka meringankan beban saya dan membuat saya berbesar hati.

Bagaimana sikap yang benar saat menjumpai orang yang terpeleset, jatuh dalam dosa? Paulus menasihati jemaat Galatia agar dengan lemah lembut mereka membimbing orang-orang yang “terpeleset” kembali ke jalan yang benar (ayat 1) dan bertolong-tolongan menanggung beban (ayat 2). Menariknya, Alkitab versi Firman Allah Yang Hidup (FAYH) menuliskan: “Ikutlah merasakan kesukaran dan kesulitan orang lain (ayat 2a). Kehadiran dan pertolongan kita merupakan sarana sentuhan kasih yang nyata bagi orang lain yang tengah jatuh. Sebab itu, kita tak boleh jemu melakukannya (ayat 9).

Respons kita terkadang menunjukkan tingkat kepedulian kita pada orang lain. Ada orang, sengaja atau tidak, pernah “terpeleset” ke rawa dosa. Dan, itu membuat terluka. Bukan cemoohan, khotbah panjang, atau membiarkan mereka seorang diri, melainkan uluran tangan penuh kasih. Kiranya Roh Kudus memberi kepekaan akan kebutuhan orang lain serta kelemahlembutan untuk “mengangkat” dari kejatuhan—lewat sentuhan kasih kita kepada mereka.

ULURAN KASIH KITA KEPADA SAUDARA YANG MENGALAMI KEJATUHAN
AKAN MENOLONGNYA BANGKIT DARI KETERPURUKAN

Written by Sicillia Leiwakabessy 

Tidak ada komentar:

Yang Paling Banyak Dibaca